Snow White


Judul buku: Snow White
Penerbit: Penerbit Haru Media (PT Haru Media Sejahtera) 
Dicetak: September 2018 (cetakan pertama) 
Ditulis ulang oleh: L.M Cendana
Diilustrasikan oleh: Diwasandhi 

* * * 

“Terkutuk tuan Putri… kuseduh racun mematikan, dan kumasukkan ke dalam beberapa butir apel. Kuberikan kepadamu… berharap diwamu pergi meninggalkan raga dan tak pernah kembali…”



Siapa yang tak kenal dengan kisah Snow White atau Putri Salju dengan 7 kurcacinya? Atau ibu tirinya yang memberikan apel beracun pada Snow White, kemudian ia tertidur dalam peti kaca? Mungkin kalian mengingat bagaimana Snow White terbangun dari tidurnya, ya—dicium oleh sang pangeran.

Siapa sayang kilasan yang author paparkan tidak akan muncul sepenuhnya dalam kisah Snow White yang ditulis ulang oleh L.M Cendana dan diilustrasikan oleh Diwasadhi tersebut. Penasaran enggak dengan perbedaan kisahnya. Eitss, ini hanya perbedaan; author tidak menspoiler jawaban-jawabannya yaa.

Dimulai dengan:

Keluarga Snow White. Siapa bilang Snow White hidup tanpa keluarga yang utuh seperti film kartun yang pernah kalian lihat. Itu salah besah, Snow White dulu punya keluarga kecil sayangnya ibu kandungnya meninggal karena sesuatu hal (yang kalau aku bilang namanya spoiler). Nama orangtuanya pun disebutkan dalam novel ini, jadi kalian tidak akan penasaran dengan siapa nama orangtua dan asal usul pasangan tersebut. 


Ibu Tiri. Sama halnya dengan ibu tiri Snow White yang juga memiliki identitas dan asal usulnya, bagaimana ibu tiri bisa menjadi istri dari papa Snow White, tidak seperti masa kecil, kita disuguhi cerita dimana ibu tiri sudah muncul tanpa alasan. Dan ibu tiri ini punya kaki tangan yang meramu racun. Kaget? Sama. 

Pemburu. Ini adalah part yang aku sukai. Kenapa? Karena sebelum Pemburu itu ditugaskan oleh ibu tiri, pemburu tersebut pernah bertemu dengan Snow White sehingga membuatnya batal membunuh, bukan seperti pada film kartun yang tidak jadi membunuh karena melihat kecantikannya. Dan diam-diam, si pemburu menaruh perasaan para Snow White, meskipun perasaannya tidak akan pernah terbalaskan oleh Snow White 


Para Kurcaci. Jumlahnya masih tetap sama, tujuh kurcaci. Yang membuatnya berbeda adalah, salah satu kurcaci tersebut bisa melihat masa depan. Pekerjaannya masih tetap, yaitu bekerja ditambang.  

Pangeran. Pernikahan Pangeran dan Snow White hanya terjadi karena sebuah balas budi, tidak didasari perasaan—menurutku. Berbeda dengan adaptasi kartunnya, mereka menikah karena Pangeran berhasil membangunkan Snow White dari tidur panjangnya dengan menciumnya.  

Kematian Ibu Tiri. Aslinya kematian ibu tiri bukan jatuh kedalam jurang dengan wujud nenek-nenek, melainkan terjadi perang antara kedua kerajaan yang salah satunya adalah kerajaan ibu tiri tersebut untuk memperluaskan daerah kekuasaan. Sayangnya ibu tiri menggunkan ilmu sihir yang membuat prajurit menggunakan ilmu hitam tanpa adanya batas kekuatan, namun jika inangnya mati maka mereka akan lenyap. 




Dan satu lagi yang membuat author merekomendasikan untuk membeli selain ceritanya sungguh menarik, yaitu ilustrasinya yang bagus bangettttt, membuat author enggak bosen saat membaca. Harga dengan isinya sungguh sebanding...

Sekain review hari ini, stay tuna di review berikutnyaaa~

* * *

"Kenapa kau sangat berhasrat ingin memiliki Tuan Putri? Sedangkan kau tahu...dia sudah mati mati..."


Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot