Heavenly
Judul buku: Heavenly
Penerbit: Penerbit Inari
Penulis: Prisca Primasari
Dicetak: 2021
ISBN: 978-602-6682-73-4
Rating: 4/5
*
Blurb
Kopenhagen, tahun 2151
Sebagian seorang ratu, Lilja Persephassa tahu bahwa perdamaian selalu punya harga. Ia siap membayar harganya, meski dengan nyawanya. Saat ia mendapatkan kesempatan kedua, ia mendapati dirinya tak lagi sendirian…
Ia didampingi oleh sesosok dewa alam kematian yang angkuh dan arogan, juga seorang asisten yang telah mati.
*
Bagi pecinta mitologi Yunani, membaca novel terbaru karangan Prisca Primasari pasti nggak akan asing sama kisah Dewa Penguasa Alam Kematian bukan? Dimana yang kita tahu kisah mitologi aslinya saja sudah menggemaskan dan banyak sekali difavoritkan masyarakat dibanding kisah dewa-dewi lainnya. Hades memang tidak ada bandingannya dalam urusan perasaan.
Tapi di novel ‘Heavenly’ kisah mitologi Dewa Penguasa Alam Kematian dibuat berbeda namun tidak menghilangkan unsur mitologi Yunani aslinya. Dengan mengambil timeline waktu di tahun 2151, dimana dunia akan kembali dihadapkan dengan perang dunia ke IV. Ketika semua pemimpin kerajaan sudah menentukan pilihannya untuk masuk ke kubu yang mana, Ratu Lilja dari Kerajaan Norden memilih tidak memihak siapapun. Wanita itu memilih untuk mencegah perang dunia ke IV, berusaha menyadarkan para pemimpin lainnya untuk tidak berpihak pada Ignite Dahl. Selama Ratu Lilja tidak memihak pada Dunia Baru tau Ignite Dahl, kematian akan terus mengincarnya bahkan membawanya berulang kali bertemu Hades di Dunia Orang Mati.
Aku sungguh terkesan membaca ‘Heavenly’, ceritanya begitu mengalir dengan meninggalkan clue-clue pada mitologi aslinya, seperti kemunculan Chronus (Dewa Waktu), Thanos (Dewa Kematian), Erebos (tempat tinggal Hades) dan Dewa Zeus serta Poseidon. Disini juga di ungkit mengenai kendaraan kebanggaan Hades, helm milik Hades yang bisa membuatnya menghilang dan buah delima.
Bagaimana penggambaran karakter Hades dan Persephone?
Penggambarannya begitu mantab. Sifat dingin dan tegas Hades begitu nyata, ditambah sikap romantisnya hanya pada ke Lilja seseorang sempat membuatku melting nggak ketulungan. Sedangkan Lilja一Persephone, sangat lembut dan sangat mencintai bebungaan. Hubungan Hades dan Lilja seperti roller coaster, ada masa naik dan turun, ada masa dimana mereka menikmati waktu untuk hubungan mereka.
Ada beberapa hal yang aku sukai dari penggambaran karakter Hades terhadap Lilja. Dewa itu bahkan memaksakan dirinya tidak mementingkan urusan hati ketika menolong Lilja menghentikan perang dunia. Di satu waktu, Hades bahkan menghalau Lilja agar tidak melihat perilaku kejamnya pada salah satu makhluk mortal yang hendak membunuh Lilja meskipun akhirnya tidak jadi.
Buku ini aku rekomendasikan untuk pecinta mitologi ataupun yang bukan, karena novel ini sangat ringan untuk di nikmati di waktu senggang. Problematikanya hanya terletak pada dunia politik berbagai kerajaan dan campur tangan mahkluk tak kasat mata seperti一seperti Beelzebub.
Sekian dan stay tuna.

Comments
Post a Comment