The Supernumerary Project
Judul buku: The Supernumerary Project
Penerbit: Penerbit
Clover
Penulis: Aranindy
Dicetak: 2020
(cetakan pertama)
Rating: 5/5
*
Blurb:
The Chosen One (TCO) adalah program dating show yang mempertemukan seorang eligible bachelor, Aydan Dirgantara, dengan 30 orang wanita cantik yang berusaha mendapatkan hatinya.
Sayangnya salah satu kontestan yang akan berpartisipasi tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam keadaan terdesak, Rayne Madaharsa harus menjadi kontestan pengganti dengan menjalankan strategi dari Gisel, yaitu The Supernumerary Project.
“Terus gue mesti gimana dong, Gis?”
“Gampannya, lo harus berada di kasta terendah, di bawah protagonist, antagonis, bahkan di bawah peran pembantu sekalipun. Tugas lo adalah menjadi peran numpang lewat yang sama sekali nggak memorable.”
Dengan 101 trik yang diberikan oleh Gisel. Rayne mulai
menjalankan strateginya, menjadi seorang figuran yang tak kasatmata. Namun apa
jadinya jika segala usaha Rayne agar cepat dieliminasi justru menarik perhatian
Aydan?
*
Halo semuaaa… Aku sendiri nggak nyangka bisa secepat ini menghabiskan
novel karangan Aranindy atau yang dikenal Ran Orihara dalam waktu semalam.
Memang nggak salah membaca novel Arinindy ini, ya ‘The
Supernumerary Project’ adalah buku keempat Aranindy/Ran Orihara yang sudah aku
baca. Mungkin lain waktu akan aku re-read dan review novel Ran Orihara lainnya.
Oke. Aku katakan novel ini benar-benar bagus. Dari sisi
plot, karakter, dan pesan moral semuanya aku dapat. Aranindy berhasil mengacak
perasaanku, membuatku nggak bisa lepas dari novel ini sepanjang hari.
The Supernumerary Project, menceritakan Rayne yang terpaksa
mengikut TCO (The Chosen One) program terbaru milik Sarah, sahabatnya. Program
itu juga dihadiri bintang tamu spesial, Aydan Dirgantara. Semua yang
mati-matian Rayne perjuangkan untuk segera dieliminasi dari TCO, justru membuat
Aydan semakin tertarik dengan sikap aneh Rayne yang selalu ingin menjadi rata-rata
(tidak bagus dan tidak buruk)
Nah. Kita bahas plot, karakter, dan pesan moralnya.
Aku acungi jempol untuk plot yang disajikan Aranindy ini. Kenapa?
Karena sejauh aku membaca novel, ini tema yang unik, dimana mengangkat Behind
The Scene sebuah acara ditelevisi apalagi acaranya tentang pencarian jodoh.
Secara teknis, semua penyusunan dan eksekusi diperlihatan oleh Aranindy. (Duh, jariku
selalu ingin nulis Ran Orihara). Tema ini merupakan informasi baru untukku yang
terkadang penasaran dengan BTSnya sebuah acara.
Karakternya nggak mengalir mengikuti alur plot. Tapi semakin
mencari klimaks, karakter Rayne dan Aydan semakin berkembang. Sikap dingin Aydan,
perlahan mencair untuk mendapatkan hati Rayne. Sementara karakter Squad
lainnya, menurutku cukup membumbui cerita ini. Seperti Cassy, yang lebih
menghargai waktu daripada menghabiskan waktu di acara TCO dengan peluang
kemenangan 0%. Jena yang menggambarkan terkadang ada saja orang yang ingin mencari
perhatian didepan orang lain. Sedangkan Bulan, membuatku tahu orang yang gentle
adalah orang yang berani menerima kekalahan dengan lapang dada.
Dan yang terakhir
adalah pesan moral.
Nah, aku disini sangat setuju dengan pemikiran Rayne tentang
sosmed, Instagram terutama. Aranindy selaku penulis lewat karakter Rayne ingin
menyampaikan kalau penggunaan sosmed secara berlebihan sangatlah nggak baik. Apalagi
kalau semua kegitanmu harus dibagikan ke sosmed. Berbagi boleh, tapi ada
saatnya tidak.
Sosmed menurut Rayne sudah mengambil hak privasinya. Dan Aydan
berhasil membantu Rayne mengatasti hal itu secara gamplang di episode terakhir TCO.
Sekian, aku nggak tahu harus review apalagi. TSP novel
terepic, mengangkat tema yang nggak bisa dengan pesan moral yang cocok untuk kaum
pecinta Instagram.

Comments
Post a Comment