Pengurus MOS Harus Mati [PART 2]

                                       Judul buku: Pengurus MOS Harus Mati—Johan Series 2

Penerbit:  PT Gramedia Pustaka Utama

Penulis:  Lexie Xu

Dicetak:  April 2011 (cetakan pertama)

ISBN: 978-602-03-1294-1

Rating: 4/5

*

Blurb

 

Hai, namaku Hanny Pelangi, dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.

Awalnya semua terlihat luar biasa. Aku sedang menikmati liburan yang menyenangkan bersama sahabatku, Jenny, di Singapura saat aku diminta pulang oleh pacar baruku, Benji, san ketua OSIS, lantaran aku terpilih menjadi salah satu pengurus MOS. Wow! Terpilih menjadi anggota time lit dan mendapatkan eksempatan menyiksa murid-murid baru? Siapa yang tidak mau?

Namun, semuanya ternyata tidak seindah yang kubayangkan. Belum apa-apa rapat kami sudah direror oleh seorang cowok begal yang tidak naik kelas, sangat membenciku, dan hobi membuatku malu. Pokoknya, cowok yang minta diinjak mukanya deh.

Urusan ini bertambah parah saat Benji mengajak kami merangarang kisah horror bohongan seputar sekolah kami. Maksudnya sih untuk menakut-nakuti anak-anak baru. Tak disangka, kisah-kisah horror bohongan itu malah menjlma menjadi kenyataan. Satu demi satu pengurus MOS mengalami keelakaan mengerikan yang tidak bsai dijelaskan. Puncak-puncaknya, nyawaku nyaris melayang.

Apakah yang menyebabkan kecelakaan-kecelakaan ini? Kututukan kisah horror yang berbalik menimpa kami? Anak baru yang dendam pada kami? Kalau memang beditu, mengapa semua pentunjuk mengarah pada Jenny?

*


JOHAN IS COMEBACK!!!

Seri kedua dari serial Johan membuatku tak habis pikri dengan rencana dan jalan cerita yang begitu matang serta terasa real. Bagaimana tidak, yang seharusnya kegiatan MOS menjadi hal sangat menyenangkan dan dinantikan, justru menjadi hal menyeramkan dan mematikan.

Mematikan bagi Pengurus MOS tahun itu. Semuanya bermula dari Keisengan Benji yang ingin membuat kegiatan MOS  tahun ini menjadi lebih seru dan berkesan—cowok itu memutuskan menciptakan enam kisah horror tentang sekolahan mereka. Kisah horror itu satu persatu diceritakan oleh pengurus mos yang hadir pada rapat itu.

Seiring berjalannya MOS. Kisah horror itu satu persatu menjadi nyata, menimpa sang penciptanya dengan berlatar tempat yang sama persis seperti kisah karangan masing-masing pengurus mos yang celaka tersebut.

Hanny Pelangi, bayangkan jalan hidupnya akan sempurna setelah menjadi pengurus MOS namun angan-angannya runtuh setelah satu persatu rekan panitia MOS mulai berjatuhan. Ditambah kemunculan Frankie Cahyadi, yang membantunya untuk mengungkap siapa dalang dibalik celakanya pengurus mos tersebut.

Aku sangat menyukai alurnya, meskipun menegangkan masih saja ada komedi yang terselipkan. Sehingga aku sebagai pembaca, cukup terhibur tidak selalu melulu ketakutan. Apalagi dengan prilaku Frankie—selalu membuat Hanny malu kelewat batas.

Di novel ini, terlihat Johan masih menaruh obsesinya terhadap Hanny bahkan nggak segan-segan Johan mengadu domba antara Jenny dan Hanny, berharap Hanny akan memutuskan persahabatannya dan kembali menjadi milik Johan sepenuhnya.

Di sini aku juga menemukan fakta menarik. Pada novel seri kedua Johan, aku menemukan 3 nama yang kedepannya akan menjadi bibit unggul dalam serial OMEN (ini aku re-read sih, jadi tau aja. Kalau ndak re-read aku nggak bakal nyadar).

Inspektur Lukas (ternyata paman Markus), Leslie Gunawan, dan Viktor Yamada. Aku juga menyukai pemikiran penulis dengan menceritakan secuil latar belakang Les di novel Pengurus MOS Harus Mati ini. Meskipun secuil, tapi itu menurutku cukup menggambarkan sosok Les yang menjadi dewasa hingga di seri OMEN. Bahkan sampai Les bertemu Val.

Sekian reviewnya. Sampai jumpa di seri ketiganya.

Stay tuna

Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot