Kelly on the Move
Judul buku: Kelly on the move
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Penulis: Seplia
Dicetak: 2018
ISBN: 978-602-06-1809-8
EISBN: 978-602-06-1810-4
Rating: 3.9/5
*
Blurb
Kelly Nahm mengaku sudah move on setelah diputuskan Bobby secara sepihak. Namun, Kelly masih saja mengawasi hidup mantan kekasihnya itu lewat media sosial, sampai rela membuat akun palsu dan menjadi stalkers. Bagaimana tidak, Kelly yang mendampingi laki-laki itu pada masa-masa sulit. Namun, setelah sukses, Bobby malah memilih untuk menikmati kenyamanan hidup dengan perempuan lain.
Di kampus tempatnya bekerja, Kelly berurusan dengan aktor bernama Assen Hristand untuk mengurus acara pementasan seni. Kehadiran laki-laki itu membuat Kelly jengkel. Assen selalu mengekori seperti stalker. Bahkan teman-temannya mendukung untuk bisa membuatnya melupakan sang mantan. Kelly bersikeras kalau dia sudah move on! Please deh, dia tidak suka seorang aktor!
Menurut Kelly, move on tidak bisa diartikan ketika seseorang punya pacar baru. Sebab menyembuhkan luka akibat patah hati tidak pernah sesederhana itu. Namun, Kelly merasakan sensasi adiktif saat Assen secara blak-blakan menyatakan keinginan untuk dekat dengan dosen muda itu. Lantas, apa yang mesti Kelly lakukan?
*
Astaga novel ini benar-benar menggugah banget. Selesai dalam sehari, padahal tebal novel ini memiliki ketebalan hampir 300 halaman. Tapi nggak disangka cerita perjalanan Kelly Nahm untuk berdamai dengan masa lalu membuatku hanyut begitu saja.
Kelly on the move—menceritakan keseharian Kelly sebagai dosen setelah diputuskan Bobby secara sepihak. Wanita muda itu selalu menyibukkan diri, seakan berusaha melupakan perihal putusnya hubungan dengan Bobby setelah sepuluh tahun berpacaran. Menjadi Ketua Pelaksana acara tahunan universitas tempatnya bekerja menambah beban tanggung jawabnya, perlahan melupakan Bobby. Tapi tidak mungkin Kelly berhasil melupakannya, setiap ada waktu senggang, Kelly dengan akun keduanya masih terus memantau kehidupan Bobby. Selama menjadi Ketua Pelaksana, hidupnya mulai berubah semenjak pertemuannya dengan aktor terkenal, Assen Hristand yang ternyata jatuh cinta pandangan pertama dengan Kelly Nahm.
Novel ini beralur sangat ringan dan fun sekali saat aku membaca. Karakter Inez, Tere, Erni, dan Cris menjadi bumbu keceriaan ketika Kelly lagi kusut di pagi hari. Tak lupa bumbu pun ditambahkan dari sisi Assen, menambahkan keberadaan Sarah yang ikut menambah menguji hati Kelly pada Assen. Tidak hanya itu membaca novel ini, aku juga mengetahui sisi kehidupan dari sosok dosen yang pasti jarang banget diketahui para mahasiswa. Dosen tidak hanya sekedar mengajar dan bimbingan skripsi. Tapi ada berjibun kegiatan yang harus diurus tentunya, seperti Kelly.
Berdamai dengan masa lalu, merupakan topik yang diangkat pada novel ini. Terlihat jelas, Kelly masih belum bisa berdamai dengan masa lalunya—yaitu putusnya hubungan dengan Bobby secara sepihak—dengan lapang dada. Ia masih terus memantau media sosial Bobby maupun Maira (kekasih baru) melalui akun keduanya. Ingat, Tuhan itu nggak tidur. Tuhan akan memberikan hukuman setimpal bagi siapapun yang bersalah, seperti Bobby dan Maira.
Untuk beberapa pekerja seni, menuangkan beratnya kisah hidup sebuah karya bukan semata untuk mengingat ulang, melainkan membuangnya. (Pg 224)
Penggalan kalimat itu memang sangat benar. Setiap karya dihasilkan oleh pekerja seni tanpa diketahui banyak orang mempunyai sejuta makna yang terpendam. Entah itu bahagia, ataupun sangatlah sedih. Dan Kelly mengambil langkah tepat, membuangnya dalam bentuk mahakarya sehingga orang lain bisa menikmatinya dan merasakan apa yang wanita itu rasakan.
Novel ini sangat cocok untuk orang-orang yang masih belum bisa move on dalam segi masalah apapun, semoga tekad karakter Kelly bisa menginspirasi untuk kita dan mereka yang masih terjerat di masa lalu.
Sekian reviewnya.
Comments
Post a Comment