Emotional Blackmail
Judul buku: Emotional Blackmail
Penerbit: Penerbit Haru Media
Penulis: Zhou Mu-Zi
Dicetak: 2022
ISBN: 978-623-735-187-0
Rating: 4/5
*
Blurb
Kata-kata sederhana yang sering kamu dengar dan anggap remeh bisa jadi adalah pemerasan emosional yang perlahan-lahan mencekik. Kita sering tak sadar karena pemerasan emosional tersebut justru dilakukan oleh orang terdekat kita. Padahal, pemerasan emosional adalah manipulasi yang bisa merusak berbagai hubungan.
"Aku sangat berharap kepadamu. Mengapa kamu mengecewakan aku?"
"Kalau kamu berani kembali ke kantor dan lembur, kita putus."
"Kamu menitipkan anak kepada pengasuh? Kamu egois, kamu menghancurkan masa depan cucuku!"
Dalam buku ini, Zhou Mu-Zi, seorang psikolog, akan menjelaskan tentang apa itu pemerasan emosional khas budaya orang Asia, cara menghindarinya, dan juga memberi latihan untuk memutus rantai pemerasan ini agar kamu bisa membangun batasan emosional dan kembali memegang kendali hidup.
"Buku ini hendaknya membuatmu lebih berani melepaskan diri dari pemerasan emosi dan feel better about yourself."
-Samantha Elsener, M.Psi.-
*
Emotional Blackmail — akan memperkenalkan para pembaca dengan istilah pemerasan emotional atau yang disingkat PE. Sayangnya ada beberapa orang baik pelaku maupun korban yang ternyata sudah terjerat dalam PE tersebut. Dalam buku ini, Zhou Mu-Zi akan menjabarkan mulai dari apa itu bentuk PE hingga cara mengatasinya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Lewat buku ini, aku benar-benar ditarik mundur, kembali mengingat-ingat tentang bagaimana interaksiku dengan sekelilingku. Apakah sudah berada pada interaksi yang sehat atau menjurus ke people pleaser. Buku ini secara singkat dan padat menjelaskan bahwa PE adalah interaksi dimana pelaku tanpa sadar atau tidak sedang memeras korban dengan memanfaatkan harga diri, rasa aman, dan rasa bersalah si korban.
Tidak hanya tentang menjabarkan tentang apa itu PE, tapi penulis juga memberikan jalan keluar untuk para korban memutuskan rantai pemerasan emosi secara rinci namun mudah dipahami oleh kaum awam. Buku ini sungguh cocok untuk orang-orang yang merasa dirinya adalah bagian dari kelompok people pleaser—suka menyenangkan orang lain, tanpa memikirkan perasaan sendiri, membiarkan perasaannya dikendalikan oleh orang lain demi kepentingan orang lain.
Buku ini jujur menarikku kembali menganalisa hubunganku dengan teman-temanku di masa kuliah. Lewat buku ini aku merasa disadarkan bahkan ditampar keras-keras bahwa aku dulu adalah people pleaser. Rasa takut dan rasa aman pribadiku dimanfaatkan oleh mereka untuk mencapai kepentingan mereka. Awalnya aku nggak tahu cara memutuskan rantainya bagaimana, tapi usai membaca aku sekarang menjadi yakin untuk memutuskan rantai PE yang sudah mengekangku selama kuliah.
Buku ini benar-benar memberikan perubahan cukup besar dalam diriku. Buku ini sangat direkomendasikan banget untuk kalian yang masih terus mementingkan perasaan orang lain daripada diri sendiri.
Sekian dan stay tuna.

Comments
Post a Comment