Convenience Store Woman

 

Judul buku: Convenience Store Woman (Gadis Minimarket)

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Penulis: Sayaka Murata

Dicetak: 2020

Rating: 4/5

*

Blurb:

Dunia menuntut Keiko untuk menjadi normal,

walau ia tidak tahu ‘normal’ itu seperti apa.

Namun di minimarket, Keiko dilahirkan dengan

identitas baru sebagai “pegawai minimarket”.

Kini Keiko terancam dipisahkan dari dunia

minimarket yang dicintainya selama ini…

*

 

Buku Gadis Minimarket ini adalah buku terjemahan pertama yang aku baca diluar light novel anime-anime. Sebelum aku bahas lebih lanjut, seperti biasa kita lihat dulu kovernya.

Kover Gadis Minimarket ini sangatlah unik, dimana terdapat seorang gadis yang memeluk sebuah bangunan yang itu adalah minimarket dan gadis itu dikelilingi oleh berbagai macam produk yang biasa dijual di minimarket sekaligus struk belanjaan dari minimarket.

Cerita ini menurutku cukup berat, karena beberapa alasan. Pertama ini buku pertama terjemahan Jepang yang kubaca—diluar light novel, kedua cerita ini dibuat oleh orang Jepang sehingga budayanya yang diterapkan sangatlah berbeda. Meskipun berat, tapi sangat asik bisa mengetahui karateristik orang jepang lewat karangan Sayaka Maruta ini.

Keiko, itulah nama karakter utama didalam novel ini. Cewek itu sangat unik, yaitu suka merespon hal-hal yang disekitarnya dengan pemikiran yang berbeda. Setelah masuk keperkuliahan, Keiko memulai bekerja sebagai part time di minimarket. Dengan bekerja di minimarket membuatnya bisa merasakan menjadi hidup ‘normal’ dan menjadi bagian dari masyarakat.

Bekerja sebagai pegawai minimarket terus dilakukannya hingga usianya sudah kelapa tigapuluh dan siap untuk menjalin hubungan rumah tangga. Sayangnya, hal itu tidak digubris oleh Keiko. Apa bagi Keiko bekerja di supermarket akan membuatnya kelihatan ‘normal’?

Kalian bisa baca sendiri buku ini.

Aku sangat suka alur termasuk terjemahannya, tidak kaku dan mudah dipahami. Secara alur, penulis berhasil membuatku ikut larut bersama karakter Keiko terhadap kecintaannya pada dunia minimarket ini. Menurutku, karakter Keiko akan menganggap dirinya normal ketika Keiko mendapatkan panduan mengenai apapun yang harus dilakukannya.

Lihat saja, Keiko sangat hafal urutan dalam kegiatan minimarket. Bahkan jam-jam kegiatan yang sudah selesai dan yang belum dilaksanakan. Bahkan untuk mengubah penampilan, Keiko masih harus melihat gaya penampilan rekan kerjanya dulu. Gaya bicara Keiko sangat mudah terseret arus ataupun lingkungannya.

Disini yang bisa aku dapatkan, untuk diterima dalam masyarakat seseorang harus bisa membaur melalui penampilan, ataupun gaya bicara. Aku rasa ini yang dicari Keiko, yaitu ‘normal’ diantara masyakarat agar dirinya dapat diterima dan tidak dikucilkan karena masa lalunya yang cukup mengejutkan.

Sekian reviewku, tetap sehat dan stay tuna di review berikutnya. 

 

Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot