Mirai

                                                                                                        Judul buku: Mirai

Penerbit:  PT Gramedia Pustaka Utama

Penulis:  Mamoru Hosoda

Dicetak:  2021

ISBN: 978-602-06-5278-8

EISBN: 978-602-06-6278-5

Rating: 4/5


*

Blurb

Kun kecil tidak terlalu senang saat kedatangan anggota baru di keluarganya; seorang adik bayi perempuan. Kun khawatir orangtuanya tidak akan menyayanginya sebesar dulu. Benar saja, sekarang semua-semua adalah soal adiknya. Karena itu, Kun mulai bertingkah, menciptakan keributan-keributan kecil di rumah, melawan Ibu dan Ayah, dan mengisengi adiknya hingga menangis.


Pokoknya, Kun tidak suka pada adiknya!

Kun membenci adiknya!


Kemudian, tiba-tiba seorang gadis remaja mendatangi Kun dan berkata bahwa dia adalah adik Kun dari masa depan. Gadis itu membawa Kun berpetualangan ke dunia menakjubkan di masa lalu dan masa mendatang, yang membuat Kun mesti berpikir ulang soal perasaannya pada adiknya.

*


Mempunyai adik terkadang memiliki dua sudut pandang terhadap anak pertama. Antara senang, karena akan mempunyai teman bermain—atau, membencinya karena seluruh perhatian orang tua akan mengarah pada adik kecilnya. 


Stigma kedua-lah yang terjadi pada sosok anak lelaki—Kun. Anak laki-laki itu membenci adik perempuannya, karena semenjak kehadirannya semua anggota keluarganya sangat memperhatikan adik perempuannya ketimbang dirinya. Timbullah rasa iri dan tindakan nakal pun muncul kerap kali Kun menginginkan perhatian dari anggota keluarganya, terutama Ibu dan Ayahnya. 


Kejadian ‘menarik perhatian’ Ibu dan Ayah masih terus berlangsung hingga sosok gadis remaja datang menemuinya dan meminta tolong pada Kun untuk menyimpan boneka setelah tradisi anak perempuan usai agar gadis remaja tidak terlambat menikah kelak. Semenjak hari itu, Kun mulai berpetualang ke berbagai waktu disetiap Kun berbuat sesuatu. Dari deretan petualangan Kun, ia mulai memikirkan perasaannya terhadap adiknya—Mirai. 


Novel ini sangat menghibur, selain memiliki versi adaptasinya dalam bentuk anime (lengkapnya akan dibahas di Instagram) banyak pesan moral terutama dalam hal pembagian kasih sayang terhadap anak-anak. Aku mendapati sosok Kun—di awal kali kehadiran Mirai—sangat senang mendapati adiknya tiba di rumah, tapi seiring berjalannya waktu Kun membencinya karena orang tuanya tidak lagi memberikan perhatiannya secara seimbang dengan setiap anak. 


Dari semua deretan petualangan Kun, aku paling menyukai ketika Kun tersesat di stasiun kereta api. Karena momen itu, ingatan Kun tentang Mirai muncul dan Kun akhirnya mengakui dirinya adalah kakak Mirai. Endingnya sangat heartwarming banget, mengajarkan banyak hal—tentang kegigihan dalam suatu hal, emosional anak kecil, dll. Tapi novel ini memfokuskan pada emosional anak kecil yaitu Kun terhadap Mirai dan keluarganya. 


Sekian reviewnya dan stay tuna.



Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot