TwinWar
Judul buku: TwinWar
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Penulis: Dwipatra
Dicetak: 2017
ISBN: 978-602-03-7679-0
Rating: 3.8/5
*
Blurb
Gara dan Hisa, kembar identik. Penampilan kedua cowok itu persis sama. Kerennya pun sama, Tapi minat dan kemampuan? Beda jauh! Gara berotak encer dan kemampuan akademiknya gemilang. Sementara itu, Hisa jago olahraga dan sederet trofi kejuaraan berhasil ia raih. Walaupun bersekolah di SMA berbeda, persaingan mereka tak pernah surut.
Dalam keluarga mereka, ada satu aturan yang tidak boleh mereka langgar. “Gara dan Hisa tidak boleh pacaran sebelum lulus SMA dan diterima masuk di perguruan tinggi.” Kalau sampai aturan itu dilanggar, konsekuensi yang akan mereka terima tidak main-main.
Kisah ini bermula ketika Hisa mengetahui ada foto cewek di handphone Gara. Ya, diam-diam Gara memang berpacaran dengan Dinar. Mendapati rahasia Gara, Hisa seolah mendapat senjata ampuh untuk “menghancurkan” saudara kembarnya.
Jadi, siapa bilang saudara kembar nggak bisa perang?
*
Punya saudara terkadang nggak selamanya rukun—bersyukurlah kalau yang rukun terus—pasti di satu waktu akan ada pertengkaran at least perbedaan pendapat. Dan disitulah komunikasi ataupun ego mereka akan diuji.
TwinWar—menceritakan kehidupan saudara kembar identik tiada hari tanpa pertengkaran. Gara dan Hisa sudah menaruh kebencian semenjak mereka menentukan sekolah SMA favorit. Di tambah keluarga mereka menetapkan peraturan larangan pacaran hingga mereka lulus SMA. Sebenarnya, aturan itu tidak serta merta hanya sebuah peraturan namun memiliki alasan di balik itu semua. Seiring berjalannya waktu, hubungan Hisa dan Gara semakin memanas lantaran Hisa mempergunakan foto Gara dan Dinar (mereka backstreet) untuk memeras Gara demi kepentingannya sendiri.
Alur sekaligus endingnya bisa terbilang heartwarming apalagi kalian berada di posisi si kembar. Keduanya memiliki interaksi yang amat kuat, terutama saat mengetahui latar belakang kemunculan larangan berpacaran dari sang Mama, membuat mereka berdua semakin lebih kompak. Menurutku, saat itulah titik balik semua pertengkaran dari Gara dan Hisa.
Aku secara garis besar sangat menyukai novel ini karena beberapa hal. Pertama, novel ini nggak lebih memfokuskan pada hubungan antar saudara dan keluarga, bukan romansanya. Kedua, karakter utamanya adalah anak kembar yang dimana kedua mempunyai pemikiran perbeda dan ego masing-masing. Ketiga, novel ini membawamu bernostalgia pada masa SMA.
Yang lagi ingin baca novel bertemakan ringan, mungkin ini bisa cocok dengan kebutuhan kalian.
Comments
Post a Comment