Looking for Bookstagrammer

Judul: Looking for Bookstagrammer
Penulis: Marlina Lin
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama – M&C
Cetakkan: Ke-1 (2019)
Rate: 3/5
*
Blurb:
Nami dan Bagas. Dua individu yang sanga berbeda, tapi dipersatukan oleh tali cinta.
Namun karena hasutan dan tekanan dari teman-teman Namu yang anggota deng popular di sekolah, hubungan Nami dan Bagas harus kandas. Nami menyesal setengah mati, karena sosok Bagas masih mengisi hatinya.

Lalu ketika Bagas muncul Kembali sebagai penulis terkenal, Nami menemukan cara agar bisa bertukar kontak lagi dengan Bagas.

Namu harus menjadi bookstagrammer! Tapi tentu saja usaha Nami tidak akan berjalan semulus itu.
*

Novel ini diangkat menggunakan tema yang sebenarnya sudah sangat lama ada di dunia Instagram, yaitu bookstagram dimana seseorang secara khusus membuat acc khusus mereview buku-buku yang sudah dibaca sebagai bentuk dukungan penulis tersebut.

Dan novel ‘Looking for Bookstagrammer’ mengangkat tema tersebut dengan sosok Nami yang dulu pernah berpacaran dan putus karena banyaknya hasutan dari teman satu gengnya. Beberapa tahun Bagas—mantan Nami—muncul dengan wajah baru sebagai penulis bestseller.

Untuk alurnya, lebih baik kalian baca sendiri. Karena alurnya membuatku cukup terkaget ketika membaca, terutama alasan Bagas untuk menjadi penulis tentunya.

Oke. Dari novel ini aku suka gaya penulisannya sangat ringan untuk dicerna berbagai kalangan usia. Namun yang aku sayangkan pengolahan konfliknya dan emosional konfliknya masih terlalu datar seakan kurang mengajak aku sebagai pembaca untuk merasakan amarah, kebencian, perjuangan karakter untuk mencapai hal-hal tersebut.

Namun di balik kekurangan itu, penulis memberikan banyak pesan moral yang memang harus diterapkan diidunia nyata ini. Kedua karakter—Nami dan Bagas—menyisipkan masing-masing pesan moral bagi aku dan para pembaca.

Nami menyisipkan pesan moral mengenai pentingnya menghormati orang tua, baik orang tuamu ataupun orang tua teman, sahabat, ataupun pacar. Jangan pernah menghina orang tua mereka, karena itu akan sangat menyakitkan. Cobalah berganti diposisi Bagas yang orang tuanya di ejek oleh Nami, pasti rasanya nyesek banget bukan.

Tidak hanya itu, karakter Nami juga memberikan pesan moral untuk kita jangan pernah patang menyerah untuk melakukan apapun, karena perjuangan enggak akan mengkhianati hasilnya. Buktinya Nami berhasil mendapatkan apa yang dia mau. Dalam hal apanya, kalian baca sendiri aja.

Untuk Bagas, akhirnya cowok itu bisa berdamai dengan Nami. Dengan berdamai akhirnya Bagas mendapatkan ketenangan tersendiri. Memang lebih memaafkan pada harus menyimpan dendam terlalu lama seperti Bagas.

Novel ini cocoklah untuk kalian para pemula. Ringan dan konfliknya ringan. Rekomendasi bangetlah. Sekian dulu reviewnya dan sampai jumpa di review berikunya.

Stay tuna

“Ini bukan hal sepele lho sayang, ini orang tua. Orang yang seharusnya sangat dihormati, apapun pekerjaan, kondisi fisik, maupun status sosialnya. Mau dia pejabat, pilot, guru, atau pemulung sekalipun, yang namanya orang tua tetap menjadi kebanggaan putra-putrinya. Jadi mama rasa teman kamu tersinggung.”

Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot