Feelings to Protect [PART 4]
Judul buku: Psychic Detective Yakumo—Feelings to Protect
Penerbit: Penerbit Clover
Penulis: Manabu Kaminaga
Dicetak: 2017
Rating: 7/5
*
Blurb:
Haruka bertemu dengan seorang anak yang bisa melihat hantu
disekolah dasar tempat ia magang.
“Aku ini anak terkutuk!” seru anak yang bernama Makoto itu
pada Haruka. Yakumo yang dimintai bantuannya datang untuk menyelidiki kasus
fenomena paranormal yang dialami Makoto.
Namun, bukan hanya hantu yang ditemukannya, tetapi juga
sesosok mayat yang terbakar habis dan hanya menyisakan tangan kiri.
Melihat kondisinya, korban telah dibakar dengan panas yang
amat tinggi, setara dengan panasnya ledakan bom atom.
Siapakah pelakunya?
Manusia ataukah hantu yang ada di sekolah dasar itu?
Benarkah kutukan itu ada?
Mata merah Yakumo kembali beraksi!
*
Serial keempat menceritakan sosok
anak yang selalu mengatakan bahwa dirinya terkutuk. Anak itu adalah Masato—mungkin
ada kesalahan pengetikan blurbnya. Anak lelaki itu selalu merasa dirinya
terkena kutukan, siapapun yang mendekati dirinya akan mati. Itulah alasan
kenapa dia selalu melontarkan bahwa dia adalah anak terkutuk, bahkan pada
Haruka sekalipun.
Disisi lain, kepolisian mendapati
sebuah kasus pembunuhan, dimana seorang pelaku membunuh pria paruh baya yang
adalah ayahnya sendiri. Tidak hanya itu pembunuhan itu berkaitan dengan
kebakaran yang terjadi 28 tahun yang lalu—kalau salah tolong koreksi—yang
melibatkan kasus itu secara kebetulan.
Aku tidak akan cerita panjang
lebar, karena kasus kali ini sangatlah complicated atau rumit. Semua
klue yang berkaitan satu dengan lainnya. setting kali ini ada di
sekolahan tempat magang Haruka, sehingga karakter Haruka lebih sering muncul
daripada Yakumo. Haruka-lah yang harus menghadapi semua secara garis besar,
meskipun Yakumo tetap memberikan backup untuknya.
Alurnya mayoritas merupakan alur
maju mulai penyelidikan hingga menemukan siapa pelakunya. Namun disela-sela
penyelidikan tetap ada alur mundur, terutama yang menceritakan kejadian
kebakaran tersebut.
Ini bagian yang aku tunggu-tunggu,
hal yang paling aku sukai dari buku ini, adalah perkembangan hubungan Yakumo
dan Haruka. Yakumo lebih tepatnya, sudah mulai membuka diri terhadap Haruka.
Mulai menceritakan prihal masa kecilnya, meskipun tidak semuanya dia ceritanya.
Tapi itu adalah progress dalam hubungan mereka. Yakumo jadi sering
mengingatkan Haruka untuk berhati-hati, karena dia sudah hafal atas sikap
ceroboh Haruka.
Pesan moral yang aku dapatkan,
jadilah dirimu sendiri. Jangan pernah iri dengan orang lain. Menurutku pribadi,
iri dengan orang lain tidak ada gunanya kecuali kalian menggunakan rasa iri itu
untuk motivasi. Beda ceritanya kalau kalian menggunakan rasa iri itu untuk
merubah diri kalian demi menjadi orang yang kalian inginkan. Justru akan
menambah masalah tentunya.
Stay Tuna yaa...

Comments
Post a Comment