Aku Nggak Baper, Kamu yang Lebay

                                                                         Judul buku: Aku Nggak Baper, Kamu yang Lebay 

Penerbit: Transmedia

Penulis:  Yoo Eun Jung 

Dicetak:  2021

ISBN: 978-623-7100-54-6

Rating: 4/5


*

Blurb


“Mungkin kamu aja yang terlalu baper?”


Akhir-akhir ini kita sering menemukan frenemy—sebutan yang digunakan saat kita tidak yakin orang di sisi kita merupakan teman sejati yang menginginkan kita bahagia atau musuh dalam selimut yang memancarkan rasa cemburu dan iri hati. Orang-orang seperti ini juga disebut vampir perasaan—pengeksplotasikan dan pemangsa emosi. Mereka yang sudah memasuki pekarangan orang, tetapi justru mereka yang mengamuk ketika diminta menjaga etika. Bahkan saat meminta maaf pun, mereka membuat orang yang dimintai maaf jadi merasa tidak enak hati. 


Yoo Eun Jung mengajak kita untuk menghargai dan mencintai diri sendiri sehingga kita tak perlu menjadi korban dari pengaruh kata-kata orang yang menyakitkan. Pun, buku ini mengajak kita untuk tidak menjadi orang-orang yang tanpa sadar telah mengumbar kebencian. 


Setiap bab pembahasan dalam buku ini disertai dengan terapi psikologis untuk kita yang butuh teman, butuh alasan, perlu bertumbuh, butuh keberanian, dan butuh kepastian untuk menjadi lebih menghadapi hidup. Saatnya kita berujar, “Aku nggak baper, kamu yang lebay.”


Yuk, jadi manusia dewasa yang keren. 

*


Istilah frenemy sangat sering didengar oleh kita. Ya, istilah frenemy adalah istilah untuk orang-orang yang berbulu domba—di depan mereka mendukung, di belakang mereka menginginkan kemalangan menimpa kita.


Aku nggak mengira kalau buku pengembangan diri ini membahas banyak hal yang mendalam tentang hal internal (diri sendiri) dan eksternal (orang tua dan lingkungan sekitar) yang dimana secara nggak sadar sudah membentuk diri kita menjadi sosok frenemy atau korban dari sosok frenemy tersebut. 


Aku nggak baper, kamu yang lebay—terdiri dari lima bagian terapi psikologis yang membahas tentang seseorang yang membutuhkan teman, membutuhkan alasan, membutuhkan dorongan untuk bertumbuh, membutuhkan keberanian, dan membutuhkan kepastian. Semua itu di setiap babnya dibahas dengan rinci, disertai dengan kasus para pasien Yoo Eun Jung yang berkunjung ke klinik beliau.  


Buku ini membawaku mendalami banyak permasalahan pribadi yang kerap kali memicu hal-hal terjadinya perang batin baik kita dengan diri sendiri ataupun dengan para frenemy. Buku ini lebih menitik beratkan dalam permasalahan personal (dari dalam diri sendiri) membawa aku untuk mengintropeksi diri terhadap kehidupanku sekarang. 


Selain memberikan contoh kasus di setiap topik bahasan, Yoo Eun Jung memberikan solusi permasalahan tersebut yang mungkin bisa kita terapkan pada permasalahan kita yang serupa. Buku ini cukup menjernihkan pikiran dan batinku ketika membacanya, tidak hanya itu tulisan Yoo Eun Jung terasa membuka pikiranku tentang latar belakang munculnya para frenemy ataupun tentang diri kita. 


Buku ini sangat aku rekomendasikan untuk mereka-mereka yang masih belum bisa berdamai dengan diri sendiri dan selalu terpancing dengan ucapan para frenemy. Jujur, buku ini sangat membantuku untuk berdamai dengan masa lalu. 


Sekian reviewnya.



Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot