Welcome to 305 [PART 1]
Judul buku: Welcome to 305
Penerbit: Penerbit Haru
Penulis: Wanan
Dicetak: 2016
ISBN: 978-602-7742-59-8
Rating: 3.8/5
*
Blurb
Namaku Kim Junghyun
Melalui seorang teman, akhirnya aku mendapatkan teman sekamar.
Karena terburu-buru, aku jadi tidak mencari tahu info tentang calon teman sekamarku, tapi sepertinya dia orang baik.
Akhirnya, kehidupan tanpa orang tua yang kuidam-idamkani.
Hari pertama bertemu teman sekamarku, aku baru menyadari dia penyuka sesama jenis!
Bagaimana nasib hidupku selanjutnya?
*
[ DIHARAPKAN TIDAK MELANJUTKAN MEMBACA, KARENA INI MEMASUKI AREA LGBT!!! ]
Ini adalah web comic yang sudah aku timbun sejak 2016, baik buku pertama ataupun keduanya. Semuanya tertimbun hingga pandemic melanda, baru aku membaca. Dalam rangka merayakan ulang tahun Penerbitnya—yaitu si Haru ke-11, akhirnya aku membaca komik ini.
Web comicnya menceritakan Kim Junghyun yang terburu-buru ingin menikmati kehidupan tanpa orang tuanya dengan mencari tempat tinggal dekat universitasnya. Tapi karena rasa bahagianya, cowok itu sampai kelupaan tidak mencari informasi tentang teman sekamarnya. Dan sebuah kejutan besar menantinya tepat ia membuka pintu kamarnya.
Sebuah rahasia terbesar teman sekamarnya begitu saja terungkap tepat di depan mata Kim Junghyun—yaitu Kim Homo sedang menonton sebuah acara atau drama tentang gay (penyuka sesama jenis). Tentu saja Junghyun kaget bukan main dan keadaan menjadi awkward setengah mati.
Di titik inilah, kehidupan Kim Junghyun dimulai.
Sejujurnya, aku agak tidak menyukai karakter Kim Junghyun untuk awal-awal karena karena ketidaksukaannya dengan si Hom, tanpa sadar ia menyebarkan kalau Hom adalah gay. Jujur itu sangat nggak etis banget, membicarakan orientasi seksual orang yang baru dikenalnya tanpa mengetahui latar belakangnya.
Seharusnya Kim Junghyun tidak perlu seperti itu, setidaknya ia menghargai orientasi seksual teman sekamarnya. Kalau nggak suka ya sudah, jangan disebarluaskan. Memiliki orientasi seksual yang berbeda juga bukan keinginannya, hanya lingkungan sekitarnya yang mungkin tanpa sadar membentuknya menjadi ‘seperti itu’.
Dan berikanlah mereka privasi yang nggak patut Kim Junghyun ulik sedalam itu, bahkan menyebarkan tentangnya. Kalau nggak suka, sudah berteman seperlunya. Kalau terganggu, tinggalkan—nggak perlu sampai menyakiti Hom atau siapapun seperti itu.
Sekian reviewnya, tunggu part 2nya.
Comments
Post a Comment