Sang Pengkhianat [PART 6]

                                                                        Judul buku:  OMEN #6—Sang Pengkhianat

Penerbit:  PT Gramedia Pustaka Utama

Penulis:  Lexie Xu

Dicetak:  Oktober 2014 (cetakan pertama)

ISBN: 978-602-03-0900-2

Rating: 4/5


*

Blurb

File 5: Kasus Penjahit Manusia dengan Korban Atlet-Atlet Unggulan Pekan Olahraga


Tertuduh: Kami. Yep, kalian tidak salah baca. Kami-kami yang seharusnya menyelidiki kasus ini malah menjadi tertuduh lantaran ada beberapa saksi yang mengatakan mereka melihat kami di tempat kejadian. Tentu saja kami tidak sudi pasrah dengan situasi ini dan bertekad untuk menyelidikinya. Kecurigaan kami jatuh pada dua cewek paling jahat di sekolah kami: Nikki dan Eliza. Tambahan lagi, kini mereka mendapatkan bantuan dari Damian Erlangga sang pangeran iblis, serta mantan sobat kami yang kini menjadi musuh bebuyutan kami: Erika Guruh.

 

Fakta-Fakta: Pada hari-hari menjelang Pekan Olahraga, atlet badminton unggulan sekolah kami ditemukan di lapangan badminton dalam kondisi tidak sadar dengan mata, mulut, dan anggota badan terjahit rapat. Saksi berupa  sahabat korban mengaku dia melihat Rima berkeliaran di dekat lapangan pada saat kejadian. Di siang hari, pada hari yang sama, kapten tim futsal ditemukan mengalami kejadian tragis yang sama, dan kali ini orang-orang melihat Putri Badai melarikan diri dari tempat kejadian. Keesokan harinya ada “tips terpercaya” yang mengatakan Aya akan melakukan kejahatan berikutnya, dan sebelum kai sempat melakukan sesuatu Aya sudah ditahan polisi.

  

Misi kami: Menemukan pelaku sebenarnya sebelum kami dihukum untuk perbuatan yang tidak kami lakukan.


Penyidik Kasus,

Valeria Guntur, Rima Hujan,

Putri Badai, dan Aria Topan.

*



Dari judul sudah terlihat begitu menyeramkan, memang menyeramkan apalagi kalau kalian membayangkan manusia dengan mata, mulut, dan anggota gerak terjahit rapat. Tapi seperti biasa, penulis tidak membuat cerita menjadi seseram justru menjadi kepo untuk menyelesaikan ditambah bumbu romansa yang tersebar dimana-mana. 


Sang Pengkhianat—menyuguhkan sebuah kasus yang tak kalah seru dari novel OMEN sebelum-sebelumnya, kali ini kita akan melihat atlet unggulan menjadi korban pelaku penjahit manusia dengan memanfaatkan sekelilingnya demi menggapai tujuan terselubungnya. Ketegangan mulai terasa ketika fakta-fakta mulai terungkap satu demi satu. Yang tak kalah bikin aku terpacu yaitu asumsi-asumsi kebenaran terkunci rapat pada pikiran Rima. Cewek itu sama sekali nggak membeberkan isi pikirannya, memilih diam dan membuktikan kebenaran pikirannya. 


Kali ini, romansa akan lebih tersorot pada pasangan Damian dan Putri—pasangan yang “katanya” nggak akan pernah jadian karena mereka berdua terpisahkan oleh dua kubu yang berlawanan, membuat mereka harus merelakan perasaannya demi loyalitas terhadap kubu masing-masing. Tapi diam-diam, Damian always menjadi malaikat penjaga Putri. Teman-teman Putri tahu, tapi memilih menutup mulut daripada mengumbar kebaikan Damian pada Putri karena kenyataan sudah terlihat jelas mereka tidak akan pernah bersatu sebagai pasangan. 


Novel ini juga memberikan sebuah sudut pandang dari sisi keluarga Erika yang pada akhirnya speak up mengenai Eliza terhadap teman-teman Erika (yang rencananya ingin bersaksi kalau Erika tidak bersalah dalam insiden tersebut). Sungguh aku terkejut mendapati kebenaran tentang Eliza, sebaik-baiknya saudara pasti mereka memiliki perasaan iri dan keinginan lebih dari saudaranya. Tindakan orang tua Erika bisa terbilang tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa disalahkan juga dalam kasus Eliza. Mereka ingin mengembalikan Eliza ke jalan yang benar—benar kalau itu, namun mereka seakan melupakan keberadaan Erika. Aku juga nggak bisa bicara banyak tentang karena ini sudah menyangkut parenting, setiap orang tua pasti punya caranya untuk mendidik anak-anak mereka. 


Mulai buku keenam ini perlahan para karakter mulai mendapatkan porsi POVnya. Membaca POV masing-masing karakter perlahan membuatku mulai memahami masing-masing karakter seperti Putri Badai, secuek apapun dia masih menaruh kepedulian pada teman-temannya, hanya saja cara mengekspresikan kepeduliannya sangatlah berbeda. Lain halnya dengan Leslie yang harus terkejut dengan cerita mama Val yang ternyata masih hidup, dia seperti masih membutuhkan kejelasan lebih. Dan lain-lain. 


Terakhir, ending cerita ini sungguh tidak memberikanku jeda. Menuntunku melanjutkan membaca novel terakhir yaitu OMEN series #7


Sekian dan stay tuna


Comments

Popular posts from this blog

Membunuh Cupid

The Kudryavka Sequence [PART 3]

The Confidante Plot