Proyek Maut
Penerbit: PT Gramedia
Pustaka Utama
Penulis: Eddie
Sindunata
Dicetak: 2015
ISBN: 978-602-03-1633-8
Rating: 4/5
*
Blurb
Seorang kolongmerat Indonesia tewas dibunuh
di tengah kepadatan lalu lintas Jakarta. Komisaris Hardi mendapatkan tugas
uuntuk mengusut kasus pembunuhan yang menghebohkan ini, yang ternyata disusul
jatuhnya korban-korban berikutnya.
Penyelidikan Hardi menunjukkan bahwa para
korban itu terkait sebuah proyek raksasa yang masih dirahasiakan. Proyek itu
melibatkan banyak orang penting dan berkuasa di negeri ini. Kini Hardi harus
berpacu dengan waktu untuk memecahkan misteri proyek raksasa tersebut sekaligus
menangkap sang pembunuh demi mencegah jatuhnya korban-korban berikutnya,
termasuk dirinya sendiri.
Di saat yang bersamaan, Hardi juga harus
berjuang menyelamatkan putri tunggalnya dari aksi seorang psikopat yang telah
melakukan serangkaian pembunuhan berantai.
*
Siapa yang suka bacaan genre action? Mungkin ini rekomendasiku untukmu.
Proyek maut menceritakan seorang Komisaris Hardi yang punya reputasi hebat dikalangan reserse Polda Metro Jaya kembali ditugaskan untuk mengusut pembunuhan para pebisnis nomer satu berkaitan dengan mega proyej yang masih dirahasiakan. Bersamaan dengan berjalannya penyelidikaan tersebut, korban semakin terus berjatuhan satu per satu. Sayangnya Hardi harus memecahkan konsentrasinya ketika mendapati laporan mengenai pembunuhan di sekolah putrinya dan putrinya adalah saksi utama dalam pembunuhan tersebut.
Pertama kali membaca blurbnya aku membayangkan cerita ini akan sangat membosankan, karena lihat saja judulnya pasti akan berkutat pada pemimpin besar atau para koruptor. Rupanya aku salah besar, kisah ini berkuat pada sosok polisi dan keluarganya yang tengah diintai marabahaya.
Cerita ini benar-benar sangat intens, apalagi ketika Hardi berulang kali kecolongan dengan Si Serigala yang membunuh para targetnya. Selama membaca ini aku seperti sedang menonton film action, begitu menegangkan hingga membuatku terus ingin menyelesaikan dalam sekali duduk.
Alurnya begitu mantap, ditambah karakter Hardi harus mengemban dua tanggung jawab dalam sekali waktu. Yaitu sebagai ayah dan sebagai pimpinan tim kasus pembunuhan mega projek tersebut. Pada titik itulah aku sangat menyukai karakter Hardi, melihatnya terpaksa memecah konsentrasinya terhadap pekerjaan dan keselamatan anak semata wayangnya yang dalam bahaya.
Bisa dibilang lewat novel ini, penulis ingin menyampaikan teruntuk para ortu karir yang sebisa mungkin menyisihkan waktu mereka untuk anak-anak mereka agar tidak seperti Hardi justru menyisihkan waktu untuk anaknya ketika anaknya sedang diintai bahaya. Meskipun sang anak (seperti Evi) sangat memahami pekerjaan Hardi, tetap luangkan waktu untuk mereka juga.
Sekian reviewnya.
Stay Tuna

Comments
Post a Comment